Maha Suci Alloh, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam
dari Al Masjidil Harom ke Al Masjidil Aqsho yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian
dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia (Alloh) adalah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.(Al-Isro':1)
Perjalanan
suci isro’ mi’roj Rasululloh SAW, memberikan makna dan hikmah besar bagi
perjalanan hidup manusia, khususnya kaum muslimin. Perjalanan dari bumi ke
langit dan dari langit turun kembali kebumi menuju alam kekiniannya. Rasululloh
sungguh sadar bahwa betapapun ni'matnya berhadapan langsung dengan Yang Maha
Kuasa di suatu tempat yang agung nan suci, betapa ni'mat menyaksikan dan
mengelilingi syurga, tapi kenyataannya beliau memiliki tanggung jawab duniawi.
Untuk itu, semua kesenangan dan kenikmatan yang dirasakan malam itu, harus
ditinggalkan untuk kembali ke dunia beliau melanjutkan amanah perjuangan yang
masih harus diembannya. Inilah sikap seorang Muslim. Kita dituntut untuk turun
ke bumi ini dengan membawa bekal sholat yang kokoh. Sholat berintikan
"dzikir", dan karenanya dengan bekal dzikir inilah kita melanjutkan
ayunan langkah kaki menelusuri lorong-lorong kehidupan menuju kepada ridhaNya.
Inilah salah satu hikmah penting yang harus dipetik dari peringatan isra’
mi’raj.
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
Itulah orang yang menghardik anak yatim,
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
orang-orang yang berbuat riya,
dan enggan (menolong dengan) barang berguna(Al-Ma'un)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar