Kamis, 21 Juni 2012

ISRO' MI'ROJ

ISYARAT KEPADA UMAT ISLAM SEBAGAI SUATU UMAT YANG AKAN MENJADI BESAR 
 
     Maha Suci Alloh, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Harom ke Al Masjidil Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia (Alloh) adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(Al-Isro':1)
     Perjalanan suci isro’ mi’roj Rasululloh SAW, memberikan makna dan hikmah besar bagi perjalanan hidup manusia, khususnya kaum muslimin. Perjalanan dari bumi ke langit dan dari langit turun kembali kebumi menuju alam kekiniannya. Rasululloh sungguh sadar bahwa betapapun ni'matnya berhadapan langsung dengan Yang Maha Kuasa di suatu tempat yang agung nan suci, betapa ni'mat menyaksikan dan mengelilingi syurga, tapi kenyataannya beliau memiliki tanggung jawab duniawi. Untuk itu, semua kesenangan dan kenikmatan yang dirasakan malam itu, harus ditinggalkan untuk kembali ke dunia beliau melanjutkan amanah perjuangan yang masih harus diembannya. Inilah sikap seorang Muslim. Kita dituntut untuk turun ke bumi ini dengan membawa bekal sholat yang kokoh. Sholat berintikan "dzikir", dan karenanya dengan bekal dzikir inilah kita melanjutkan ayunan langkah kaki menelusuri lorong-lorong kehidupan menuju kepada ridhaNya. Inilah salah satu hikmah penting yang harus dipetik dari peringatan isra’ mi’raj.
  Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
 Itulah orang yang menghardik anak yatim,
dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin,. 
 Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat,
 (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
 orang-orang yang berbuat riya,
 dan enggan (menolong dengan) barang berguna(Al-Ma'un)